Kalau kamu pikir semua game tembak-menembak itu sama, pikir lagi. Contract Killer bukan sekadar game aksi ini simulasi kejam tentang dunia pembunuh bayaran. Di bawah ini, kami ungkap lima fitur utama yang bikin game ini beda kelas, dan kenapa kamu harus berpikir dua kali sebelum ambil kontrak.
1. Sistem Sniping yang Realistis
Tidak ada “auto aim” atau “highlight target”. Di sini, setiap peluru punya gravitasi, angin, dan jarak tempuh. Kamu harus kalibrasi senjata, hitung detik, dan tarik pelatuk di momen yang tepat — atau misi gagal.
2. Misi Berlapis: Pilih Jalanmu Sendiri
Kamu bisa menyelesaikan satu misi dengan berbagai cara:
- Silent takedown lewat ventilasi,
- Penyamaran sebagai petugas keamanan,
- Atau ledakkan seluruh markas dalam hitungan detik.
Konsekuensi dari setiap aksi akan memengaruhi reputasimu dan membuka atau menutup kontrak berikutnya.
3. Sistem Moral Abu-Abu
Tidak semua target itu penjahat. Kadang kamu diberi kontrak untuk menghabisi jurnalis, whistleblower, bahkan rekan sendiri. Kamu bisa memilih menolak tapi risikonya nyawa. Ini bukan tentang benar atau salah, ini tentang bertahan hidup.
4. Marketplace Senjata Hitam
Kontrak besar butuh alat besar. Buka akses ke senjata eksklusif dari dark web:
- Senapan penembak jitu yang diselundupkan dari Eropa Timur
- Pisau keramik anti-deteksi
- Granat EMP untuk melumpuhkan kamera
Semua bisa kamu beli asal kamu punya cukup “darah dingin” untuk membayarnya.
5. Mode PvP: Algojo Vs Algojo
Ingin uji nyali sesungguhnya? Masuk ke PvP Arena, tempat para pemain elite saling mengincar. Satu kesalahan, dan kamu jadi korban. Tidak ada respawn. Tidak ada belas kasihan. Hanya satu pemenang yang membawa pulang kontrak.
Contract Killer bukan game tembak-menembak untuk semua orang. Tapi kalau kamu suka tantangan, strategi, dan atmosfer gelap penuh ketegangan, inilah tempatmu bersinar… atau mati secara anonim.